Seorang
suami mengantarkan istrinya yang sedang hamil ke Jakarta, yang ngidam
ingin sekali bertemu idolanya. Sayang, belum sampai Jakarta, mereka
dicegat takdir mengenaskan, dibunuh dengan brutal oleh seorang psikopat.
Well, kalau ini adalah film “normal” dengan citarasa horor lokal,
mungkin kelanjutannya sepasang suami-istri tersebut akan jadi arwah
penasaran dan menuntut balas kepada si pembunuh. Untungnya (atau
malangnya) kita tidak akan ditawari cerita klise macam itu, yang sudah
didaur-ulang ribuan kali sejak jaman sundel bolong-nya (alm) Suzanna.
KKD dengan master-piece-of-syit-nya yang terbaru “Mr Bean Kesurupan
Depe” tampak lugu menambahkan ber-layer-layer twist cerdas, memasukkan
apapun yang ada di kepalanya ke dalam cerita, tak peduli jika pada
akhirnya film ini sulit dicerna oleh otak, tidak masuk di akal dan
idiot. Si suami, Parmin diperankan Doyok dan si istri Marni diperankan
Dewi Perssik, tak ada kesan orang kampung, tak apa itu sangat-sangat
wajar. Mereka naik becak menuju Jakarta dari kampung, masih normal. Lalu
mereka nyasar ke sebuah hutan, menemukan pondok yang berisi potongan
tubuh-tubuh manusia, ternyata itu sarang si psikopat alay—saya berharap
KKD tiba-tiba menghentikan keidiotannya, berbalik membuat film slasher,
tapi itu (tentu saja) tidak terjadi, harapan saya diperintahkan untuk
nungging dan KKD sambil tertawa lebar menendangnya hingga jauh. Apakah
masih normal setelah Parmin dan Marni mati, mereka jadi pocong berkain
kafan warna-warni dan akhirnya bergabung dengan pocong-pocong lain di
Asrama khusus pocong? yah semua masih terlihat normal, iya kan KKD??
Iyaa kan?? *cek tekanan darah*
Sebetulnya “Mr Bean Kesurupan
Depe” tidak hanya menceritakan Parmin dan Marni yang gagal ke Jakarta
lantaran keburu di ho-oh-in psikopat (dibunuh maksudnya). “Mr Bean
Kesurupan Depe” juga menceritakan sepasang kekasih yang mati ditabrak
mobil kemudian jadi pocong juga, jadi penghuni asrama pocong pula.
Cerita lainnya, ada pocong bule mirip Mr. Bean—di-credit-nya hanya
ditulis “Mister Bean”—juga penghuni asrama pocong yang nantinya hanya
jadi “pajangan” rombeng. Mondar-mandir tidak jelas dalam cerita,
berusaha keras mengimitasi Mr. Bean asli (dari gerakan sampai raut muka)
hanya untuk memuaskan apa yang saya namakan sejak awal “sebuah tindakan
frustasi dan putus asa seorang KKD”. Biarlah, kali ini saya akan
pura-pura terkejut melihat usaha keras penulis cerita (itupun jika ada),
yang dengan telaten sekali menumpuk ceritanya menjadi tumpukan
“sampah”. Ditambah Yoyok Dumprink memainkan peranan pentingnya sebagai
sutradara dengan sangat apik, mengurutkan tumpukan “sampah” tersebut
agar lebih bisa dinikmati oleh otak yang sudah mengkerut sampai segede
“biji” kambing. Tidak perlu nyium ketek kiri genderuwo dulu untuk bilang
kalau “Mr Bean Kesurupan Depe”, adalah karya ke-sekian dari KKD yang
tak perlu dipertanyakan dan dijelaskan lagi seberapa besar efek ingin
muntahnya, cukup melihat posternya yang punya design brilian itu, saya
sudah tahu akan dilumuri muntahan sendiri selepas nonton filmnya.
“Poster
film Indonesia terbaik sejauh ini, ada helikopter yang dinaikin
catwoman nyemplung ke laut, ada perosotan, ada pocong mister bean, ada
dakocan, perfect!”—Ita, pasien rumah sakit jiwa yang mengaku fans garis
keras film-film KKD. Produser yang satu ini memang anti-mainstream, jika
kebanyakan film Indonesia sudah capek dibilang jelek dan berlomba-lomba
bikin filmnya bagus, KKD tetap berpegang teguh untuk idealis membuat
film jelek. Seakan tak bisa lepas dari pemikiran “bikin film bagus itu
nga akan laku”, tampilan filmnya tidak memanjakan mata, tak akan pernah
dipedulikan, akting ala-busuk-nya juga dibiarkan, adegan demi adegan
yang di-edit pakai power-point pun jadi lumrah, semua untuk menghasilkan
satu tujuan mulia, yaitu film yang jeleknya mutlak (film bukan sih?
terserah deh). “Mr Bean Kesurupan Depe” bukanlah film KKD jika jeleknya
hanya setengah-setengah, memasukkan plot psikopat ditengah jalan hanya
untuk memamerkan filmnya bisa mencampur-adukan genre seenaknya, lalu
meninggalkan plot itu tak terselesaikan adalah keharusan. Apalah artinya
film KKD tanpa plot-nya yang tumpang-tindih hanya numpang lewat sambil
kentut lalu kemudian kayang melompati kecerdasan penontonnya. Apalah
artinya film KKD tanpa penampakan-penampakan setan-setan bermuka gosong
itu, signature khasnya itu masih akan diselipkan di “Mr Bean Kesurupan
Depe”, walau porsinya agak dikurangi untuk memberi tempat pada si Mister
Bean, yang di film ini asyik sendiri lalu-lalang tidak jelas diantara
plot utama (emang ada?).
Diperlakukan sama dengan psikopat alay,
si pocong Mister Bean juga nantinya akan dilupakan dalam cerita, KKD
pikir sudah cukup membuktikan jika filmnya memiliki Mister Bean yang
bukan “Mr. Bean”, hilangkan saja dia dan fokus lagi ke plot utama
(penasaran, emang ada?)—plot utama untuk mengubah bentuk otak saya
menjadi segitiga sama kaki. Sebegitu putus asanya seorang KKD sampai
harus menipu orang-orang, bilang difilmnya ada Mr. Bean. Dulu sebelum
memutuskan untuk memboyong aktris-aktris import dan Mr. Bean palsu,
untuk membuat film jelek KKD hanya perlu trio macan yang mencuci
kancutnya di kolam renang, apakah KKD sudah kehabisan ide membuat
film-film jelek yang sesederhana itu, yang tak perlu menipu. Sejenius
membuat kontroversi, KKD juga jenius menayangkan filmnya sebelum “The
Dark Knight Rises”, karena “Mr Bean Kesurupan Depe” tidak
disangka-sangka semacam film “pendamping”, yang menceritakan asal mula
seorang catwoman. Jika film Nolan nantinya tidak lebih bagus dari
“kotoran” milik KKD, saya lebih baik gantung diri aja. Saya akui “Mr
Bean Kesurupan Depe” adalah film (film bukan yah?) jelek, tapi KKD tidak
lagi (bisa) menyaingi kejayaan film-film busuknya di era “Genderuwo”.
“Mr Bean Kesurupan Depe”, seharusnya bisa lebih jelek daripada ini, KKD
seharusnya bisa lebih baik daripada ini, pocong warna-warni, pocong
lomba balap bajaj, pocong punya asrama, Mister Bean suka sama pocong
Marni, psikopat alay, catwoman naik helikopter, catwoman konser, semua
kebodohan di film ini seharusnya bisa lebih-lebih-lebih idiot. Untuk
kali ini saya harus puas dengan “Mr Bean Kesurupan Depe” yang punya
level jelek ala kadarnya. Sekian *telepon ambulan*
Rating IMDB : 0.0/10 (Detail IMDB)
Tanggal Rilis : 7 Juni 2012 (Indonesia)
Kualitas Video : VCDrip (BAGUS)
Bintang : Dewi Perssik, Doyok
Genre : Comedy | Horror
SUMBER
Indowebster-VCDrip-325MB-MKV :
PASSWORD : oliphdhian