Kaki
palsu bisa membantu aktivitas mereka yang memiliki kekurangan di bagian
kaki. Selama ini kaki palsu hanya digunakan oleh manusia. Tapi,
bagaimana jika kaki palsu tersebut dikenakan seekor gajah?
Inilah
yang dialami Mosha, gajah berusia tiga tahun yang tinggal di Lampang,
Thailand. Mosha terpaksa kehilangan kaki kanan depannya sejak usia tujuh
bulan akibat terjatuh di sebuah tambang.
Beruntung,
saat kecelakaan itu nyawa Mosha bisa diselamatkan. Ia dilarikan ke
rumah sakit Friends of the Asian Elephant (FAE) di Lampang tahun 2007.
FAE adalah satu-satunya rumah sakit gajah yang ada di dunia.
Nyatanya,
dengan hanya memiliki tiga kaki, Mosha sepertinya minder bergaul dengan
gajah-gajah lain yang ada di rumah sakit tersebut. Saking minder dan
stresnya, Mosha menolak menyentuh makanannya.
Tim dokter yang
menangani Mosha khawatir dengan kondisinya tersebut. Sampai suatu kali
Mosha bertemu dengan Dr Therdchai Jivacate, yang menjalankan yayasan
amputasi manusia, Prostheses Foundation. Dr Jivacate sangat tahu Mosha
tidak akan selamat karena ia akan bertambah besar sesuai usianya. “Jika
tidak bisa berjalan, ia akan mati,” terang Jivacate.
Selama ini
yayasan milik Jivacate membuat kaki palsu untuk lebih dari 16.000
manusia. Namun, mereka tidak pernah membuatnya untuk gajah sampai Mosha
menarik perhatian Jivacate.
Setelah melalui riset khusus,
akhirnya tim dokter di Prostheses Foundation berhasil membuat kaki palsu
untuk Mosha. Kaki palsu itu terbuat dari campuran bahan plastik, serbuk
gergaji, dan besi, yang memungkinkannya mampu menahan berat badan
Mosha. Kaki palsu ini untuk pertama kalinya di dunia dikenakan seekor
gajah.
Banyak gajah yang dirawat di rumah sakit tersebut. Ada
yang mengalami infeksi, patah tulang, ataupun cedera lutut. Tapi di
antara gajah-gajah penghuni rumah sakit tersebut, Moshalah yang akhirnya
terkenal, terutama dengan kaki palsunya.
Gara-gara kaki palsu
itu pula, rasa minder dan stres Mosha berangsur hilang. Sekitar setahun
setelah operasi yang dilakukannya, Mosha mau makan setiap hari. Ia pun
tumbuh berkembang semakin besar sehingga tim dokter pun membuatkannya
kaki palsu baru yang lebih besar dan lebih kuat. Kini Mosha semakin
rajin beraktivitas. Setelah bermain-main, ia biasanya beristirahat dan
tidur. Kaki palsunya dilepas setiap ia tidur.
“Mosha memang sudah
seharusnya bisa hidup lebih lama dan bahagia. Ia tumbuh dengan percaya
diri dan kini ia senang bisa bermain dengan rekan-rekannya yang lain,”
ujar Soraida Salwala, salah satu staf FAE.
Saat ini Mosha masih
tinggal di FAE. Sebelumnya, ia tinggal di hutan tropis di wilayah utara
Thailand di dekat perbatasan Kamboja. Mosha kini juga menjadi simbol
baru perlawanan terhadap penggunaan senjata yang dilarang.
Title : Gajah berkaki palsu (pertama di dunia)
Description : Kaki palsu bisa membantu aktivitas mereka yang memiliki kekurangan di bagian kaki. Selama ini kaki palsu hanya digunakan oleh manusia. ...